Pidato Acara Peringatan Hari Kartini


Assalamualaikum Wr.Wb.

Yang saya hormati Bapak Drs. H. Waris Santosa, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 20
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru
Yang tercinta teman-teman serta hadirin yang berbahagia
            Bapak/Ibu dan teman-teman yang berbahagia, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatnyalah kita semua dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat di acara Peringatan hari kelahiran Ibu Kartini pada tanggal 21 April. Tadak lupa marilah kita sejenak bersyukur dan berdoa semoga arwah ibu kita Kartini mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan sesuai dengan amal perbuatannya.
Sebagaimana kita ketahui, acara yang kita selenggarakan ini adalah untuk mengenang
Akan  jasa-jasa Ibu Kartini, seorang wanita yang hidup di awal abad 19, yang memperjuangkan kesamaan hak bagi kaum wanita Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan terlepas dari aturan-aturan adat- istiadat pada masa itu. Hari ini kurang lebih sudah seratus tahun  masa Ibu Kartini, kita melihat keindahan hasil perjuangan beliau. Sekarang banyak, kaum wanita Indonesia, memperoleh kesempatan yang luas untuk dapat melangkah maju ke depan, mengembangkan diri, bahu-membahu, ambil bagian dalam  kancah pembangunan bangsa Indonesia. Alhamdulillah cita-cita para leluhur pejuang emansipasi sudah terwujud, yang contohnya sudah banyak pemimpin-pemimpin lembaga-lembaga negara yang wanita, di Indonesia sendiri pernah memiliki Presiden RI wanita yang tidak lain adalah putri presiden kita pertama Ir. Soekarno yaitu Ibu Megawati Sukarno Putri. Keberadaan kita semua di SMPN 20 ini tentunya tidak lepas dari upaya pengembangan diri, sebagai pelajar-pelajar berprestasi.
            Bahkan dalam kehidupan sekarang ini telah terpatri suatu sikap, khususnya sikap para Ibu, sikap para remaja dan pemudi perempuan, yang mencerminkan cita-cita luhur Ibu Kartini. Sebagai wanita yang tentu tidak bisa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan, apalagi sebagai wanita yang dibesarkan dalam tata cara adat ketimuran dimana wanita adalah lambang keluwesan, kelembutan, keindahan dan kesopanan. Maka sekarangkian tampak bahwa dalam mendudukkan dirinya sebagai sesama pejuang bangsa, telah dapat menempatkan diri wanita Indonesia sebagai pejuang yang tidak ingin dikatakan nomor dua terhadap para kaum laki-laki. Itulah sikap tegas kaum wanita yang secara langsung mencerminkan keluhuran cita-cita

Twitter